Sultan Thaha Syaifuddin
Sumber: WIkipedia



Sultan Thaha Syaifuddin merupakan pahlawan nasional asal Jambi. Dilahirkan pada pertengahan tahun 1816 di Keraton Tanah Pilih Jambi. Ia merupakan putra dari Sultan M. Fachrudin dengan gelar sultan Kramat. Nama asli Sultan Thaha adalah Sultan Raden Toha Jayadiningrat. Ketika kecil ia biasa dipanggil Raden Thaha Ningrat.

Meskipun ia terlahir dari kalangan bangsawan, ia memiliki sikap yang rendah hati, senang bergaul dengan masyarakat dan sangat membenci Belanda. Aktivitas melawan Belanda makin gencar sejak ia naik tahta menjadi Raja Jambi pada tahun 1855. Usahanya melawan Belanda dilakukan dengan mengalang kekuatan masyarakat dan berkerjasama dengan raja Sisingamangaraja.

Untuk meruntuhkan kekuasaan Sultan Thaha Syaifuddin, Belanda melakukan politik adu domba dengan mengangkat salah seorang putera sultan yang masih berusia tiga tahun menjadi Putera Mahkota. Untuk mendampingi putera mahkota yang masih muda itu diangkat dua orang wali yang memihak kepada Belanda. Namun, usaha untuk mengadu domba itu tidak berhasil karena kerabat istana dan rakyat tetap bersikap melawan Belanda.

Setelah politik adu domba gagal, Belanda memutuskan untuk menumpas Sultan Thaha dengan peperangan. Belanda mendatangkan pasukan dari Magelang lewat Semarang dan Palembang. Pada tanggal 31 luli 1901 pasukan Belanda yang datang mendapatkan perlawanan sengit di Surolangun. Namun, pasukan Belanda terus mengadakan pengejaran sampai ke pedalaman. Mereka berhasil menawan pasukan dan pengikut Sultan Thaha.

Pada tahun 1904, Belanda melakukan penyerbuan dan berhasil menyergap pasukan Sultan Thaha di dusun Betung Berdarah. Dalam penyerbuan itu, Sultan Thaha wafat dalam usia ke 88. Jasadnya dikebumikan di Muara Tebo yang kini dijadikan sebagai Makam Pahlawan Nasional Sultan Thaha Syaifuddin.

Ia dan pengikutnya telah bergerilya melawan penjajah dengan persenjataan yang minim dan sederhana. Namun, semangat kecintaan terhadap bangsa dan kebencian akan penjajahan membuat kekuatannya mampu bertahan selama hampir 50 tahun. Di tanah Jambi, Sultan Thaha Tak pernah Mati. Namanya diabadikan sebagai nama bandara di Jambi.

0 comments Blogger 0 Facebook

Post a Comment

 
Kliping Sekolah! © 2013. All Rights Reserved. Share on Blogger Template Free Download. Powered by Blogger
Top